di mana senyummu untukku enggan sekali kau lepas.
#1 Mengapa hanya pada mentarimu?
Bukankah terangku bahkan seluruh-ku juga aku serah?
Mungkin kurang luas kosong yang kau tinggal untukku
Aku bisa mengeruk dinding ruangnya jika kau mau
Agar bertambah sedikit luas walau tiga utas rambut.
#2 Mengapa hanya pada mentarimu?
Bukankah padaku juga pernah kau lepas resah?
Malam ini kulipati lagi kain- kain waktu
kulipat kenangan, seperti baju lama lalu aku simpan di almari rindu
Ketika kelak kau mengambilnya kembali,
akan kau temui aromanya masih seperti dulu
#3 Mengapa hanya pada mentarimu?
Bukankah aku dari semua maya yang kau anggap nyata?
Kubawa pulang bayang- bayang hitam
yang kupungut di kaki maghrib
"Aku tidak akan merusak kepedihan ini hingga menjadikannya berlebih",
Janjimu lagi.
Kau bulan, dengan sejuta terang yang mendamba
No comments:
Post a Comment