Thursday, March 19, 2009

Ilusi




Dan yang kerap datang itu berbentuk mimpi
setelahnya terjebak jiwa terbawa kosong
menarik juga nyawa di  seluruh rongganya
lalu nadi- nadi menyusul terputus. 

Kemana dian di permulaannya
jika yang dijanjikan hanyalah gelap

takLagiYangduLu



Semalam , kalbu ini basah . 
Dan jiwa tiada mampu membendung luapan sepi . 
Ia lalu menetes , dan terus menetes meembes ke relung kalbu
Olehnya luntur segala lukis sadar. 
Warna - warna  tadi mengalir lalu tertuang pada kain yg bernama rindu

lalu yang ditinggal hanya pucat . 


Aku merupakan malam yang sama
Malam yang mentarinya hilang terebut fajar

Apa yang bisa kulakukan selain membalut cemburu ini dengan rindu?

Jika semesta mampu mengerti akan mentari yang memilih fajar sebab indahnya , 
mengapa aku terus alpa dan tetap menanti ,lantas?

aKu * hanYa

kePada DiRi ini memBisiK doa.
bUkan kePadax
haTiku yang tersaYat suKa
buKan haTinYa
jiKa ynag kuRasa kumParan
rindu iTu hanYa kaLbuku
aKu taK seLaLu menePuk pasiR hiduP daRi baHuku.
taPi Yang seLaLu kuLaukukan ,,
meLukis paHitnYa hiDuP di aksaRa maLam.
kaPan jiwa meLePas beBan .
kaKi ini semaKin beRdaRah .
menaPaki kosongnYa mimPi .
aLLaH..aKu LeLaH

jemU

seBagian LumPuh saat derU khaYaL memeKik.
keLuarkan saJa semUa jika itu peLik.
heNing membakaR sePi daLam boLa aPi senJa .
mimPi iTu semaKin memeraH kiNi kian padam.
mungKin kaRna maLam mungKin karNa jemU.
seBab yang duLu sudah tak lagi beRsemu.
saLah siaPa.
tiaDa yang taHu.
tanya binTang-binTang yang merasa.
arTi daRi tiaP goresan "menUnggu" itu
taPi iTu taK sebeRapa
kau tau,,
disini LebiH dari sekedar Luka

Saturday, March 14, 2009

excepTion

larut malam menggulita,
sepi memiliki mimpi,
tapi aku punya matanya,

rindu awan berjeladri,
mendung tetap sembunyi,
tapi dia punya hatiku,

Thursday, March 12, 2009

galau

Khayal ini pucat tak berwarna
semakin tandus nafas ini terhembus
saat dingin memutus nadi-nadi hidup
kukibaskan penat berkata pada resah
bahwa luka ini kian menyayat