Dan yang kerap datang itu berbentuk mimpi setelahnya terjebak jiwa terbawa kosong menarik juga nyawa di seluruh rongganya lalu nadi- nadi menyusul terputus. Kemana dian di permulaannya jika yang dijanjikan hanyalah gelap
Semalam , kalbu ini basah . Dan jiwa tiada mampu membendung luapan sepi . Ia lalu menetes , dan terus menetes meembes ke relung kalbu Olehnya luntur segala lukis sadar. Warna - warna tadi mengalir lalu tertuang pada kain yg bernama rindu lalu yang ditinggal hanya pucat . Aku merupakan malam yang sama Malam yang mentarinya hilang terebut fajar Apa yang bisa kulakukan selain membalut cemburu ini dengan rindu?
Jika semesta mampu mengerti akan mentari yang memilih fajar sebab indahnya , mengapa aku terus alpa dan tetap menanti ,lantas?
kePada DiRi ini memBisiK doa. bUkan kePadax haTiku yang tersaYat suKa buKan haTinYa jiKa ynag kuRasa kumParan rindu iTu hanYa kaLbuku aKu taK seLaLu menePuk pasiR hiduP daRi baHuku. taPi Yang seLaLu kuLaukukan ,, meLukis paHitnYa hiDuP di aksaRa maLam. kaPan jiwa meLePas beBan . kaKi ini semaKin beRdaRah . menaPaki kosongnYa mimPi . aLLaH..aKu LeLaH
seBagian LumPuh saat derU khaYaL memeKik. keLuarkan saJa semUa jika itu peLik. heNing membakaR sePi daLam boLa aPi senJa . mimPi iTu semaKin memeraH kiNi kian padam. mungKin kaRna maLam mungKin karNa jemU. seBab yang duLu sudah tak lagi beRsemu. saLah siaPa. tiaDa yang taHu. tanya binTang-binTang yang merasa. arTi daRi tiaP goresan "menUnggu" itu taPi iTu taK sebeRapa kau tau,, disini LebiH dari sekedar Luka