Monday, April 6, 2009

Suatu Malam




Bulan itu meringkik keluar
Bersamanya ribuan pasukan rindu
cahaya memerak,  kabilah sepi diselimutinya
ringkih, terkapar akhirnya
panah- panah damba di dada mereka
meraung, dalam kemah- kemah disekati maut
di saat yang lain berdendang di sekitar unggun
menari, memutari perapian denga rebana mimpi di tangan mereka
lalu butir demi butir pasir di kaki mereka tertawa
hanya gemintang di balik cadar malam yang tahu
tentang semua di padang itu 

No comments: